mendebar rasa ketika lembut kenanganmu menyapa
ahh ya, mana bisa kau benarbenar kulupa
duhai pelukis bahagia
yang pernah ada dan mengukir canda tawa
pun meski di akhit pahatkan luka kecewa
dan seperti biasa...
tak mampu ku sangkal pelukan abstrak rasa
yang hangatnya mampu bekukan jiwa
pun tanpa airmata kusenyumi nyeri luka
tuan, sungguh
tak ada yang ingin ku ulang
aku hanya rindu
tak lebih tak kurang
Dak, 05.20
No comments:
Post a Comment