gak penting..!

puan
menggonggonglah saja
cercaukan apa suka
sepuas mampu teriakmu
aku tak peduli
pun tak ambil pusing hati
toh tetap aku kan berlalu
mengejar asa milikku
jadi...mana boleh kubiarkan
rasaku tertahan
panas yang kau bakar

puan
pun kau tuan
silakkan ocehkan palsu kalian
lewat nyata yang ditambah
dan atau yang beberapa bagiannya diamputasi
hingga arti berjungkil terbalik
dan makna menghitam putihnya

ya,
menggonggonglah saja
sungguh mati aku tak peduli
bukankah yang tak berharga
tak perlu bahkan
dianggap ada

- fitnahmu jelaskan siapa dirimu -


Dak, 6.13

mencarimu

kucari dengar namamu
digemeretuk degup jantung
tak terdengar..!

kubaca dengar ritma rindu
samar lalu menjelas
namanya mengiang getar gemuruhkan rasa

duhh tuan,
entah sejak kapan
dia mengambil tempatmu
dihatiku..


Dak, 6.13

tikamanku

mengasah tatap
dengan tajam dinginnya
kan kubekukan kau
duhai
masalalu


Dak, 6.13

cermin lalu

duduk tepat didepanku

seorang wanita muda

wajah datar kosong hampa

asik dengan dunianya

tak perduli dikelilingi tatap tanya

pun saat airmata tergulir jatuh

dia tak bergeming

bahkan tuk sekedar menghapus bening

duhh...

seperti inikah dulu

aku..?!

Dak, 06.13

pelangiku harapanku

lagi..

kau menghilang

sebentar pergi sebentar datang

tinggalkan kebingungan

pun gelegar gigilkan kerinduan

hingga tanyaku deras menghujan

kapan pelangiku kembali datang

menetap abadi berkelindan terang

duhh, tuan

bacalah harapan ini

ada_lah untukku selalu

agar dapat kurasai hadirmu

dipalung hati

warnai sejuta mimpi

karena sungguh aku

merajut impian hanya untukmu

berharap bersama kelak mampu

bangunkan matahari nyata_kan mimpi

Dak, 06.13

aku, hidupku

huruf kata kalimat bait

koma kutip seru tanya titik

ide lamunan
imajinasi anganan

aku..

hidupku

.........

dibentengi juta'an huruf juga angka

dikelilingi tentara kata-kata
dipenuhi ide dikepala

aku menginding impian

pun coba puisikan
nyata kehidupan

Dak, 06.13

tak rindukah kau padaku duhai..

karenamu pernah kulawan hari

berlari mengingkari

sejuta satu aturan norma

katamu asalkan tetap bersama

saling genggam rasa

kita bisa hidup dimanapun dunianya

tanpa peduli apa-apa

tuan, ingatkah hari itu

hari dimana kau tertunduk membisu

setelah katakan maafmu

“ maaf sayang,  aku kira kita bisa

tapi nyatanya aku tak bisa..”

lalu pergi dengan membawa remuk hati

hatiku dan hatimu

………………

duhh tuan

tak rindukah kau padaku duhai

karena setelah malam-malam penuh derai airmata

aku tetap saja merindumu
pun karenamu kini aku
membelenggu terbelenggu rasa
cintamu yang tak tergantikan

Dak. 06.13

//smorzando 4 per 16// (denyut tanpa jeda)

: ketika
masalalu menghantu...
bahkan hanya
dari dering telpon salah sambungtakut gigirkan sendi darah

duhh, puan...
dulu itu, ternyata
alam bawahsadar merekam-endap
meski kita samasama korbannya,
memang

tetapi terrormu sisakan trauma,
menakik
tersudut di sudut kelam
dipaksa menonton masa silam

kubutakan mata
tapi telinga tak bisa kutulikan
suaranya suaramu sawan menggila

...dan
airmata kembali menghujan
malam ini
makin lama berdenyut
kian lemah
lenyap
seperti handphone kehabisan pulsa..



Dak, 06.13
-- Kolaborasi Sajak dengan Efvhan Fajrullah --

ketika masalalu menghantu

terlalu kencang
angin menerpa pupil mata
teteskan bening lara

pun tetap
kutatap ;tantang
selaksa siksa masalalu

.....................
dalam deru badai tiupanmu
aku tenggelam hilang
tertelan airmata sesal

duhh..!!



Dak, Juni 13

pelangi asaku

tuan,

meski rasa ini abstrak

tapi aku melukismu dengan jelas

pahatkan namamu dengan tegas

pun kuberi warna-warni indah

semua karena aku ingin kau begitu

berwarna

biaskan mejikuhibiniu disisa hidupku

tuan,

salahkah aku

warnai rindu dengan merah jingga kuning hijau nila dan ungu?!

naifkah aku

inginkan kau jadi pelangi di selepas badai hidupku?!
naungi aku dengan bias indahmu
sampai ajal menjemput pergi

Dak, Juni 13

untukmu yang kian mengusik asa

lupa

sayang
sungguh aku lupa
sedalam apa kau tikam cinta
lupa bagaimana kau beri luka
bahkan aku, lupa
bagaimana bisa berikrar setia
padamu yang gamblang mengaku bajingan
ya, padamu yang menangis akui sesal

lalu tertawa tinggalkan tangis

sayang
yang aku tahu
telah kubekap banyak tangis
bisikkan isak lelehkan airmata
ya, yang aku tahu
padamu aku tak mampu

tanamkan sebijipun benci
apalagi mengangkat pedang hunuskan dendam

dan sayang
yang aku tahu
cinta kita
lahirkan sejuta puisi kecewa
buah dari penghianatan rasa

 
duhh...


Dak, Juni 2013

penghujung hari

seharian tadi berjuta ingin kuterbangkan kelangit

ketuki setiap pintu-Mu dengan do'a pengharapan

Tuhan, aku sungguh serakah

masih ada banyak ingin yang kan kupinta dari-Mu

tapi dipenghujung hari ini aku mohon

kabulkan satu inginku

satu lagi saja bahkan

jika perlu abaikan sejuta

keinginanku seharian tadi asal

Kau berkenan

kabulkan harapku yang satu ini

ya Rabb...

pertemukan kami kelak dalam kebaikan-Mu

aku dan Ibu

Dak,

23:32 8613

8 Juni 2013

00:35
terjaga..
serasa kau ada 
begitu dekat
tersenyum lembut

meski tanpa sepatah kata
kubaca
terbaca
do'a dan sejuta harapan
lewat belaian sayangnya

Ibu..
terima kasih


Dak, 8 Juni 2013

mati hasrat

ide berlarian dikepala
imajinasikupun terbang lebihi angkasa
tapi entah mengapa
motivasi menulisku tak ada

padahal inginku sederhana
menguntai indah bayangan nyata
jadi sebuah karya
tapi ahh, apalah daya...

duhh, sobat...
galauku ini benarbenar laknat
bikin aku mati hasrat
beritahu aku, kemana harus berobat?!..



Dak, 06.13

aku rindu kerling nakalmu

Nda
senja tadi
jingga semburatkan warna pelangi
pun malam ini
diseluas gradasi kelam
bintang genit berkedip

Nda
dibias mejikuhibiniu tadi
aku melihat senyummu menyamar
ahh, mungkinkah..
diantara berjuta kerlip gemintang itu..
dua matamu tengah memandangku?

.......................
Bunda
aku rindu kerlingan nakalmu
ketika dulu kau goda aku


Dak, 06.13

lugumu palsu

lugumu palsu
sandiwaramu berbumbu
kotor nafsu

sadarkah
busukmu mulai berbau
menyebar ;menyengat

ahh tuan
masihkah kan kau pungkiri
sejatimu?!


Dak 06.13