: mungkin benar
irama jiwa kita
tak pernah harmoni
nada masih terdengar palsu
bunyi berpendar
mengisi ruang tonasi
belum sempat habis setengah bar
lenyap di tingkah usia
padahal
sejauh ini berjalan
hanya mencarimu
di rerimbun dedaunan hati
pada celah bebatuan jiwa
di riuh tumpahan airmata
terjun
ke bawah
di mana kutengadah
berbasah-basah
mencari pelangi yang sama
pernah kita temukan
di sini juga
aku kuatkan langkah
tegarkan rasa
memungut serpih ingatan
belajar mengenang waktu
yang pernah ada
meski tak lagi berarti
buatku
juga buatmu
ah,
entah untuk keberapa reffrein
singkat terpatah..
-- apa mungkin aku tengah merindumu?.. --
Dak, 03.12
(Kolaborasi Sajak dengan Efvhan Fajrullah)
No comments:
Post a Comment