Monday, November 21, 2011

meRapuH



warnawarna menjauh
mimpimimpi luruh
aku merapuh

jalanjalan terbelah
aku tejebak ditengah
gemetar memilih melangkah

patahanpatahan rasa
ketat mengkafani jiwa
aku sekarat dikhianati cinta

...
pun diujung sana
kau tertawa
jumawa

cinta itu apa ?...


Dak, 11.11

Friday, November 18, 2011

cintaku cintamu










…dan inilah cintaku
selembut dan sedingin bibir tipismu
pun semerah dan sepanas hasratmu

ini juga cintaku
setajam dan sedalam penghianatanmu
pun sebusuk dan senyeri sayatan lukalukamu

jadi…
nikmati saja !
seperti pernah kunikmati
cintamu !

Dak, 11.11

Friday, November 11, 2011

kita dan purnama













dan kupastikan kau_pun tengah pandangi purnama malam ini
karena diwajahnya wajahmu tergambar
diredup sinarnya senyummu menyamar
pun didingin semilir angin kau bisikan sejuta kata rindu

kekasih terima kasih
kau tak pernah ingkari janji
tuk bersama nikmati setiap purnama
meski jarak membentang pisahkan kita


Dak, 11.11

membaca bayang nyata









bacaanmu tentangku
sempurna !


tapi...
tidakkah kau sadari
kaupun tengah membaca
dirimu sendiri !!


ahh ya, seperti itulah kita
sama keras dalam hal rasa
sama bodoh dipermainkan cinta
duhh...!!!



Dak,  11.11

Monday, November 7, 2011

2


: dipangkunya
sepotong rembulan
dalam diamnya
 
lalu
diikatnya kata-kata
bersama serpihanmakna
sajikan ambigu
tanpa peduli apa cerita
ngilu nganga rindu
dendam amarah
tragedi suka
atau
komedi duka
biar saja..

-- katanya --

by Efvhan Fajrullah on Monday, November 7, 2011 at 10:13pm

Saturday, November 5, 2011

namamu karmakukah ?...

kemarin namamu disebut
diikuti tanya yang menuntut
bagaimana
seandainya
jika...

emosikupun tersulut

hari ini namamu memenuhi angan
hadirkan resah tak berkesudahan
bagaimana
seandainya
jika...

ahh, benarbenar bikin resah


Dak, 11.11

Tuesday, November 1, 2011

Hanya Sebuah Kisah









antara kita
tak ada selamat tinggal
karena kisah ini memang belum selesai
[dulu, aku buatku engkau sebuah cerita
pada buku catatan bersampul merah jambu,
pada halaman pertamanya aku buat,
gambar hati pada lingkarannya kutulisi namamu.]

berlarilah sejauh kau bisa
aku disini saja
menantimu mengumpulkan keberanian tuk akhiri cerita
[coba kau buka lagi buku itu,
Pada tengahnya aku tulisi:
“Hai, Bidadari, aku jatuh cinta padamu,
Pernahkah kau rasakan itu?”
Aku kira tidak!
Sebab tak satu pun komentarmu tertulis di halaman itu]

tapi cepatlah kembali begitu kau bisa
jangan gantung aku lebih lama
karena kutakut kecewaku lahirkan dendam luka
[lihatlah halaman terakhir buku itu,
Ada puisi cinta, khusus ku tulis pada sebuah malam
Ketika wajahmu terus menggodaku
Hingga aku lupa mengganti lambang sigma dengan hati terpanah!]

ahh, antara kita
daun-daun mengering
kuncup-kuncup harap layu menguning
[sampul belakang buku itu,
Hilang, terlepas saat hujan terlalu deras
Hingga aku berbasah-basah ditinggal engkau yang gelisah,
“adakah kisah itu akan kau ceritakan? Pada siapa?”]

21-okt-2011
Kang_Insan dan Dwi Andari