Friday, January 22, 2010
Elegi Rumput Liar
Panjang kemarau menyulut gersang
Bakar tiangtiang cinta
Asmara kini tinggal seonggok debu
Menutupi luka menjaga perihnya
Suara gending lembut mengalun
Melenggokkan sepi pada gemulai ayunan hampa
Sesekali menjejak resah
: mabuk kepayang
Pun angin membawa badai
Dingin jelmakan gigil
Menusuk tulang, bekukan hati
Hanya hawa silih berganti
Setia, pompa jantung menjaga degupnya
……………….
Rumput liar bertahan hidup
: tumbuh
Lupalah kemarau, usailah badai
: subur mekar kembang setaman
Nalda – Dak, 01 10
Kolaborasi
Monday, January 18, 2010
Rumput Liar
Panjang kau bawa kemarau
Menyulut gersang
Membakar tiangtiang cinta
Hingga asmara tinggal debu segumpal
Menutupi luka menjaga perihnya
Gending lembut berkumandang
Sepi melenggak-lenggok
Gemulai ayunkan hampa
Sesekali menjejak-jejak resah
: memabukkan
Pun angin membawa badai
Dingin menusuk ke tulang
Menjelma gigil bekukan hati
Tapi udara setia silih berganti
Memompa jantung menjaga degupnya
………………
Rumput liar bertahan hidup
: tumbuh
Lupakan kemarau lupakan badai
: subur mekarkan kembang
Dak, 01.10
Thursday, January 14, 2010
Siasia
Sedetik ku hela
nafas sesak menyiksa
pun mata ku tutup rapat
dalam perih ku telusuri tenang
: siasia
Dak, 01.10
nafas sesak menyiksa
pun mata ku tutup rapat
dalam perih ku telusuri tenang
: siasia
Dak, 01.10
Sunday, January 3, 2010
Asa_ku
Pun satu demi satu pintu ku tutup
Biarkan bayangbayang lari di belakang
Tirai baru mulai terbuka
Ah, dinding di depan angkuh menantang
Perjalanan belum selesai
Apapun yang kau bakar hanya sisakan arang
Mencoreng sebaris hitam
Dan luntur oleh hujan keyakinan
Sinar matahari pagi hangatkan beku
Kubuka mata merancang bahagia
Pun asa larungkan mantera-mantera
Bermandi cahaya menjaring mimpimimpi
Dak. 01.10.
Subscribe to:
Posts (Atom)