Hujan
turun tibatiba
deras berpetir keras
menampar angin bangunkan sadar
Ingatan satusatu datang
bersama kilat yang menyambar garang
pun air mata menetes jalang
berharap waktu bisa diulang
Tapi waktu tak bisa diulang
hanya bisa dipanggil tuk dikenang
pun suaramu kembali terngiang
lembut lantunkan puisi goresan tangan
" Lihatlah apa yang ku lihat
ditepi senja yang berjubah jingga
ia tampak lebih bersahaja
Dengarlah apa yang ku dengar
begitu lembut menyatu dengan angin
menyusup ketelingaku nyanyian rindu
Terjemahkanlah dengan nuranimu
segala rasa yang ada
saat semua terdiam "
Hujan reda
hadirkan segaris jingga diujung senja
dan dalam diammu
kau terjemahkan semua
: sempurna
Dak - Adis 12.09
sebuah kolaborasi oretanku dgn puisi Mas Adis.
EPISODE MAMPUKAH by ADIS Medio - Sept.08 ( cetak miring )
Sunday, December 6, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hidup bukan untuk disesalkan
ReplyDeletebukan pula untuk di sayukan kesedihan
bukanlah sebuah ratapan
karena hidup hanyalah ujian