Senja terlewati dengan secangkir kopi panas
Gemericik hujan dan untaian kata penyesalan
yang kau kalungkan abadi di ingatanku
Hangat…
Kau pahat hatiku dengan asa tanpa batas
Setiap kata adalah sihir berselimut puisi
Lalu aku lupakan semua luka, sakit dan penghianatan
Malam terlewati dengan setangkup sesal
Hembusan resah nafas dan gemetaran doadoa
yang lirih kubisikan pada pekat malam
Dingin…
Kembali kau rampas hidup dalam kehidupanku
tinggalkan galau disesak isak tangisku
Katamu “ aku memang ba_jingan, dan kamu tau itu… “
Lara tercabik
Dapati cinta hanyalah permainan rasa
Sadari rasa hanyalah kenaifan asa
dan Kenyataan...
Hanyalah duri yang terus menari liar
diatas luka
dak 11.09
Saturday, November 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment