Tuesday, March 24, 2009
Comulo-NimBus
Dikaisnya kata dari keringnya air mata,
Diperahnya rasa dari sisa-sisa derita,
Ratapannya adalah hujaman pedang ditengah luka,
Isak tangisnya adalah simponi dari pementasan sinis drama dunia,...
Meski belum berakhir, satu babak tlah terlewati...
Hamparan Stratus tak lagi dampingi birunya lautan mimpi
Comulo-nimbus-lah yg terus payungi gundah hati,
Pertegas gambaran buram akan masa depan.
Dia yg terlarut dalam cawan pualam duka,
Tak sanggup berkhayal apalagi berharap.
Hanya mampu wariskan stanza kata dlm syair-syair pedih,
Tentang rasa perih yang begitu luar biasa....
Dak, 03.09
*Stratus = langit biru tipis
*Comulus nimbus = awan hitam yg tebal
*Stanza = bait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment