entah bagaimana kau di sini
diam tatapi sepi mimpi
gigilkan bekuku
berperang rasa dalam kalbu
lalu dalam hati
air mata teteskan nyeri
luka purba nganga terbuka
lagi, hadirkan sesal kecewa
sayang, menjauhlah saja
hadirmu siasia percuma
yang berkalikali kau khianati
sudah lama mati
...dan sungguh aku
tak inginkan kamu
ada, disisa waktu
- Dak -
No comments:
Post a Comment