hati berbisik, seperti biasa hasratku terusik
tuk merangkai kata ceritakan nyata rasa
pun degup mengeja anganan ingin
dan puisi ini merajuk untuk dituliskan
tapi imajiku mendadak beku pun jemari ikut kaku
mengingat pernyataan seorang kawan guru
bahwa oretanku bukanlah sebuah puisi
ya, tanpa permainan kata
diksi rima dan entah apalagi namanya
puisi hatiku ini tak lebih hanya pamflet saja
ahh, padahal selama ini kukira bahkan
tanpa kata-kata puitik atau dengan bahasa sederhanapun
setiap hembusan nafas yang kugoreskan lewat kata
adalah puisi
Dak, 10.13
No comments:
Post a Comment