Sunday, November 24, 2024

Melukis Wajahmu

 

berpandu kenang
kulukis wajahmu
di angkasa hatiku

dan rindupun 
kian menggebu bila sempurna
paras utuh tergambar
diseluas-basahnya
... imajinasiku

sayang,
baik burukmu
adalah takdirku

aku terima
semua, segala
pahit-manisnya

DAK

Puisi Tentangmu

 belati yang kau tikam
menancap berkarat
duniaku sekarat

pun mimpimimpi luruh
puisi tentangmu
meracuni seluruh
sisa waktu

dan luka membalik cinta
menjadi dendam penuh bara
yang kelak kubakarkan
ke seluruh hidup,
..dan matimu

Dak

Saturday, July 27, 2024

Cinta


cinta itu unik tuan,
dia berlarian diantara
belahan rasa mau
dan bongkahan halu

pun sering menyamar
pada rasa paling samar
padahal saat di kamar
rindunya memar-memar

cinta itu licik tuan,
sesekali dia terikat tanpa tali
suatu waktu mirip bunga
kali lain sepahit tuba

dan kita, tuan..
berdampingan dengan
seluruh anomalinya
cinta

DAK, 2024

Kopi

secangkir pahit kopi 
adalah perwakilan
dari rindu yang tersisihkan
hari ini, sama dengan 
harihari  sebelumnya
semenjak kau tiada

meninggalkan asa
dan pematahnya, 

kopi saksi, kopi mati
di setiap harinya

DAK 2024
.

Sepertimu

Katamu..
Aku tak berani membahas rindu
Aku hanya teringat Dewa Ra
Dewa perang dengan hati lembut
Dan sanggup mengejawanta cinta
Secara seksama

Seperti dirimu

Kataku..
Aku tak tertarik membaca rindu
Aku hanya teringat Dewa Loki
Dewa yang seperti api, 
Panas, nakal tidak dapat di prediksi
Semua untuk kesenangannya semata

Seperti dirimu

Uppss

Dak & Biska
Kolaborasi Puisi 2024

Rindu dendam

sunyi berlutut
di kaki malam, kelam
yang bercerita tentangmu
tentang singgahan masa lalu
tentang  asa, cinta

dan tentang segala 
yang memusnahkannya

...............
rasa erat kugenggam
bersama rindu dendam

DAK 2024

Dingin itu masih di sini

masih jelas kuingat
setiap kata yang kau ucap
saat kau melangkah pergi
tinggalkan mimpi yang kau beri

dan belanjut
waktu merenda leluka
mengalungkan derita
dari dalamnya kecewa

...dingin itu
lama dan masih di sini
bahkan membeku saat kau
datang kembali

pergilah pergi
biar aku sendiri
mengutuk diri
pada penjara sunyi

DAK, 2024

Rindu

 duhai pemilik rusuk
padanan jiwa
taukah jika,
rindu tak pernah beradab
ia datang bagai azab, ...
seperti angin yg liar berhembus
kususur ia dalam garis lurus
sisakan aku terberangus

Dak, 2024

Waktu


masa lalu memutar ulang
datang tanpaku undang
menitik-menitip kesan
pada bebatu nisan
kerinduan

tapi biarlah
sebagai petanda bahwa aku jaga
dalam letih dan sakitnya waktu
di masa itu

dan kini,
berulanglah berkali
tak lagi kutakuti
patah kaki

sebab waktu mengajarkanku
untuk melupakanmu
selamanya

Dak, Jun 2024