Sebila kembali dijajah pesonamu
Masa lalu tak lebih dari cerita klise
Dan Air mata maafmu adalah rintik candu
Mengalir-menganulir lalu membius rasa
Meredakan sakit dan mengeringkan luka
.
Kemudian saat kita bertemu katakata
Kau seolah sengaja mengulang sesalan
Atas pagar tinggi diantara kita
Dan riuh kalimat maaf berhamburan
Agar engkau aku lupakan
Ah.. Taukah kau bahwa kehampaan adalah keabadian
yang telah kau hadiahkan ke tiap hari-hariku
menghabisi almanac dan bilangan masa
lalu mengunci sesalan pada kekalan
.
Tapi pun demikian
Tak lagi kuasa aku mengganti rasa cinta
Sebab hadir dan hilangmu sedemikian nyata
Dengen sederetan narasi dan argumentasi
Tentang rumitnya kenyataan
Lalu membelenggu mati akalku
Pada penerimaan.
.
“Kekasih, taukah kau
bahwa banyak sudah bait liris yang basah
lalu kembali tiris, oleh darah dan airmata,
setelah hadirmu hanyalah antara ada dan tiada,
mengusik menelisik lalu menguliti seluruh
mimpi-mimpi indahku tentang masa depan
sekaligus masa lalu”
.
DAK & BISKA 2021