skip to main |
skip to sidebar
malam berkabut
samar dia mendekat
cinta memerah
didihkan darah
angin gigilkan dinginnya
bara semburkan panasnya
lembut dia berbisik
jantungku terusik
sayang...
ini normal !
detik melamban
gelap rasa termainkan
takut dan nafsu
bergumul menyatu
pun hitamku berdesis
ya, ini normal !
aku meledak dalam diam
meredam ketidakmengertian
tersiksa semu kenikmatan
tenggelam diabu-abu kenistaan
Tuhan...
sebenarnya apa yang Kau tuliskan
ditakdirku ?
Dak, 04.11
apa yang retak dan kau pecahkan
sisakan tajam
yang kian meruncing
dibasahi sesal
Dak. 04.11
berlalulah
kau tak akan kuburu
pun tak perlu sembunyi
kau tak akan kucari
ahh sayang
bukankah
yang tak berarti
tak akan abadi
jadi...
aku hanya akan diam disini
menunggu waktu
menghapus jejakmu
- dan itu tak akan lama ...
Dak, 04.11
pun dalam diam
diamdiam
kembali luka
kau
lukai
...dan
pada permainan
ini
aku
kau paksa
:terpaksa
kelabuhi
rasa
lalu nyata
menyamar
tersamar
disempurna
maya
Dak, 04.11
sekilas lewat
tertangkap lepas
pun riakkan gelombang
rindu tak mendasar
menampar sadar
sial...
bayanganmu
lagilagi
menyusup masuk
khayalanku
Dak, 04.11
belatimu
bersepuh permata
menikam tulus
cinta
cumbui berjuta
kecewa
pun kemilaumu
runtuhkan jiwa
pendarkan tulus
kasih
membelengu nyata
rasa
ahh...
aku
tertawan sempurna
cinta !
Dak, 04.11
rasa
musuh jiwa
memijari airmata
merendam dendam
gigilkan luka
berlaksa siksa
pun sepi
mencuri memori
puisikan hilang mimpi
...waktu
terhunus
menunggu !
Dak, 04.11
bagaimana
apa
pun siapa
yang mengarak
retak
...jarak antara kita
adalah bukti
ikatan ini tak sekuat
yang kita kira !
duhh...!!!
Dak, 04.11See More
To my second diary