Thursday, August 30, 2012

menjauhlah dari duniaku..


sekejapan tadi
kamu menyapa lelap
membuatku terjaga
dalam kejut nyeri rasa
sesali lagi satu mimpi

tuan..
bukankah
telah kuharamkan hadirmu
meski hanya serupa bayang
mengintip dimimpi pun melintasi anganan

jadi
menjauhlah dari duniaku
menghilanglah seperti angin lalu
tanpa jejak
tanpa kenangan


Dak, 08.12

Wednesday, August 29, 2012

Puisi Senja Untuk Andari















Ada hasrat yang terpendam
Setelah lelah mengayun langkah
Bagai suara sunyi yang sembunyi
Di bawah genangan pelupuk matamu,
Adinda.

Ada larik puisi
Yang diam abadi
Semadi dalam sunyi nurani
Bagai jingga lelawa
Yang hadir di warna senja,
Merona setiap geriap mimpi
Untukmu, duhai.

Maka,
Perikan saja angkasa muram
Warna senja, selalu jingga
Bagi temaram mimpi
Di hatimu, duhai Andari

By,
Adrian Juanda, 08.12

.

Thursday, August 23, 2012

puisimu..














nikmati sejuta puisi
aku tersesat dibelantara kata-katamu
kadang berputar atau menelikung dari satu puisi ke puisi lain
kadang mendaki lalu terhempas dari satu cerita ke cerita lain
tapi sungguh tak ingin kembali
sampai kutemukan puisi terakhirmu
tentang aku...


Dak, 08.12

sajak-sajakmu..



: pada sajak-sajakmu aku mabuk

setiap huruf yang kau rangkai begitu mempesona, hadirkan getar yang mengguncang rasa
setiap kata yang kau untai menghipnotis mata, menuntunku menuju titik mencari arti kalimat
setiap tema yang kau usung membasuh jiwa, sadarkan aku dari kemabukan luka

tuan
membacamu
aku
membaca hidup


Dak, 08.12

pesonamu..



duhh..

ternyata

pesonamu menebar kemana-mana
aura bianglalamu memikat mata mengunci jiwa
dan

bukan hanya aku yang terbata mengeja rasa

ahh...

adakah mungkin
kusalah membaca isarat setiap kata ?

atau

terlalu cepat kuartikan ini cinta ?


tuan,

aku terseret dalam permainan rasa
yang kau racik dalam sempurna kata
hingga
imajinasiku dipenuhi sejuta asa
pun masih
kau buat aku cemburu buta


Dak, 08.12

malu..










Duhh,
angin mencuri dengar
puisi hati yang kusenandungkan
..dalam hitungan detik dia pasti akan berbisik padamu
dan kau akan tau
seberapa dalam kupendam rindu
untukmu seorang

duhh aduh malunya aku...!


Dak, 08.12

saktinya cintamu..











tahtamu di hatiku
tak hancur direndam busuk luka
pun tak hilang dimamah kecewa

duhh,
saktinya cintamu !


Dak, 08.12

cemburu buta



: tuan,
diammu gigilkan hatiku
pun panas tatapmu membakar jantungku

sayang...
hilangkan prasangka
tolong, jangan menerka-nerka salah
hanya membuat jalan kian terbelah
dan kita terpisah
dipecah cemburu buta

duhh....


Dak, 08.12

Dwi Andari



Dan begitu, sering kueja namamu.
Wahai kepundang tempat menuangkan rinduku.
Inilah perjalanan paling menakjubkan selama melintasi gurun cinta.

Ah ... wangi bunga selalu menjaga kelopak cintamu.
Nantikan aku pada simpang jalan yang berkabut itu.
Dan akan kubawakan sekuntum mawar agar senyummu mekar.
Aku masih menunggumu di luar sana.
Rinyai hujan akan menyiram kemarau yang membongkah di hati kita.
Inilah munajad pagiku untukmu seorang


By. George Soedarsono Esthu
16 Ags 2012


Thursday, August 16, 2012

dicumbu hampa


sepi bukan hanya melintas
tapi mengikuti langkah
menjejak dalam
sisakan sejuta resah
pun terhidu rindu
mentalu didesir aliran darah

ahh, 
taukah kau tuan..
sedetik setelah pergimu
aku dicumbui hampa


Dak, 08.12

tersebut jua namamu




duhh...
entah kenapa
tersebut juga namamu
dalam bisik lirih
mengguncang nyeri

duh duhh aduh..
kamu
masih saja disitu
menetap tak pergi
menjajah seisi hati


Dak, 08.12

Wednesday, August 15, 2012

pasrah..


terhenti
tak ada pergolakan
sekarat kutuki harap
ahh, kamu..
mati dalam diam panjang
keterasingan yang kau cipta
sendirian memeluk leluka
memilin sepi hampa
asik dan khusu
cumbui kecewa

duhh..


Dak, 08.12

akhir dengan banyak titik











pada akhirnya aku dipaksa terpaksa mengerti
kita tak lagi bisa bersama
hadapi kelokan-kelokan nasib
bergandeng tangan susuri jalan menuju satu titik
meski cinta ini nyata
meski impian kita sesuci ketulusan rasa

.......
sebuah akhir dengan banyak titik
menyiksa jiwa !
karena sungguh aku tak mampu
membunuh mati rasa
tulus setianya cinta


Dak,  08.12

Tuesday, August 7, 2012

sepucuk hati


: menghidu ruap tanah terbawa angin 
semilir bayangmu mengusik
dingin gigilkan kalbu
duh..
debar ini
sepucuk hati
berdentum meruntuh
kerak-kerak rindu..
dan
detak rasaku
berdesak
serak 
bersama harap ingin
jumpaimu sesegera mungkin

angan terbawa angin
coba nggapai bayangmu
dan tanpa sela nafas
niat itu terhenti di titik darah
dalam diam sunyi..
menikmati geletar dingin di pori-pori

Dak,  8.12
Sajak kolaborasi dengan Efvhan Fajrullah

Friday, August 3, 2012

berakhir ?..



tuan,
menyayangimu bukanlah kebodohan, meski nyatanya banyak yang bilang begitu
pun menjaga rasa ini juga bukan kekeliruan, karna tulus tak pernah mati...

bagimanapun juga
mencintaimu adalah anugrah
pun meski hanya luka yang kau sisakan diakhir cerita

ahh, kisah kita
benarkah sudah berakhir ?!


Dak,  08.12