Friday, December 30, 2011

hingga sebuah musim


 
: angin nakal
menelikung
hujan basi
di sebuah musim berakhir
menghembus cerita
deru perih
runtuhkan lagi dinding hati
kerakkerak luka
menebal
angin nakal tiris mengiris
hingga
di lengang setengah malam
tak ingin kudengar

'ngkau dera aku
dengan kisah tentangnya
dalam penat rindu
mengoyak-robek
surai mimpi berlalu
oh..
kuda Troya terlalu lamban
terbakar buntutnya


 Dak,  12.11
(Sajak Kolaborasi dengan Efvhan Fajrullah)

Tuesday, December 27, 2011

banjir tanpa protes



: di pundak odongodong
peluh menggumpal
di bahu dahi
sepagian
dan
coklat air menjadi monster
meluap kejar-mengejar
mumbul
dari gorong-gorong kota
berbanding terbalik
di dalam kepala
timbunan
lembar kertas kerja
berserak
dari laci
atas meja
sampai ke selokan hati
pun inbox email
terbaca penuh
dengan pengingat deadline

duh,
haruskah
kumaki Poseidon
sembarang melempar tridan
memaki masyarakat
sembrono membuang sampah
atau
pemerintah asalasalan
membangun drainese

-- yang jelas;
aku pucat sekarang
takut terjungkal dari odongodong
plus fobia meja kerja
hingga tiba siang
nanti
di kantor tersiksa --



Dak,  12.11
(sajak kolaborasi dengan Efvhan Fajrullah)

Sunday, December 25, 2011

taqdirku





pun jika
jalan ini
tak membawaku
menuju padamu
tetap
... akan kutapaki
langkah demi langkah
hingga keujungnya
karena
jalan ini
adalah jalanku
taqdir dihidupku !

Dak,  12.11 

Friday, December 23, 2011

ini saja...!

: hanya ingin
ngkau
yang merajai
mimpiku
malam ini

sayap duka
sendu do'a
ngalun
kesetiap denyar rindu
pada si pentitih jiwa
terkasih
ibunda..!

untuknya...
jelas tak akan habis do'a-do'a
takkan henti harap
memohon
yang terbaik
buat ibunda
dimanapun kini berada

dan
takkan pernah
semimpi pun niat
untuk menukar
semua kenangan
tentangmu
dengan apapun..!

hingga jika
seribu kehidupan ditawarkan
padaku
tetap
hanya ingin 'ngkau saja
yang jadi bundaku


Dak  22.12.11
( Kolaborasi dialog puitik dengan Efvhan Fajrullah )

Monday, December 19, 2011

per-sekian ingatan



 
... perkenankan
: aku kan tetap
menulis tiap sukukata
dialogdialog
tiap detak dari detik
kebersamaan
canda
amarah
tawa
kesal
kita
bahkan
seandai mendadak
'ngkau buta huruf

pun andai tak lagi mengingat
ku
maka izinkan kubaca untukmu
menanam lagi
tiap helai ingatan
detikdetik 
bersama
lalui  dan menjelajah
merenda waktu 
sebab.. kuingin 'ngkau
mengingatku
seperti aku mengingatmu


 Dak, 12.11
(Sajak Kolaborasi dengan Efvhan Fajrullah)


Saturday, December 17, 2011

kita !

 ...antara kau
dan
aku
sebatas kata
tanpa sekat
tanpa rasa
muntahkan saja !!!
Dak,  12.11

Wednesday, December 14, 2011

-- de gub edug --













: degub serupa bedug

mentalu di seluas lembah
dug_dug..
deg_deg..
dug_deg..
lama menghitung resah
degub jantung
dug_dug..
dug_dug..
dug_dug..
dada mendegub
 sejuta satu dekap  rasa

dug_dug..
ber de gub.. dug_dug...
tari rindu menggila
jemari cemburu membunuh
setiap dekak berdenyar
rinai pada sungai airmata


 Dak,  12.11
(Sajak Kolaborasi with Efvhan Fajrullah)

Sunday, December 11, 2011

opera dionysus di pintu taqdir


: bersamamu
kuputuskan
berjudi dengan nasib
tetapkan hati tuk memilih
berhenti munafiq
akui rasa
meski jutaan aturan menentang
-- bukankah pada akhirnya
cinta pasti menang? --

 
dan
nasib pulalah
terkunci berputar
pada
dadudadu tanpa angka
mencongak hitungan
setiap mungkin
berjuang penat
untuk akhirnya 
dikalahkan
takdir
duh.. 


Dak,  12.11
(Sajak Kolaborasi dengan Efhan Fajrullah)

Saturday, December 10, 2011

Dug_Dug...Dug_Dug...Dug_Dug...

dug_dug...dug_dug...dug_dug...
bersama degub jantung
resah ini kuhitung

dug_dug...dug_dug...dug_dug...
jemariku menekan dada
mendekap sejuta satu rasa

dug_dug...dug_dug...dug_dug...
tarian rindu kian menggila
mempermainkanku dalam imajinasi cinta

dug_dug...dug_dug...dug_dug...
dan
cemburu kucumbu


Dak,  12.11



Sunday, December 4, 2011

it be...



 
: mabuklah..
di belantara katakata

muntahkan kalimatmu
apapun bahasa
yang 'ngkau keluarkan
aku di sini
untuk membaca
dan menyimak
setiap rasanya
loloskan
dari selubang jarum
jadikan
setiap tetes diksinya anggur
yang memecut denyar
pembuluh darah
mistis menjadi imaji
kemabukan dalam keriangan
merayakan
segala suka
semua nestapa



Dak, 12.11
*(Kolaborasi dialog puitik dengan Efvhan Fajrullah)
Jum'at 02 Desember : 23.36 - 00.17 WIB