Sunday, November 21, 2010

LuluH LantaK





ketika mulai meretak
sedih melarut dalam benak
terbiarkan hati luluh lantak

dan cinta tetap kupercaya
meski sejuta lelah menyergap menyapa
dalam banjiran noda juga dusta

ketika penghianatanmu satusatu terkuak
dalam perih rindu dendam yang mengoyak
kubiarkan duniaku luluh lantak

pun masih aku bertahan
kuatkan langkah tuk tetap berjalan
tapaki sepi yang kau tinggalkan


Dak, 11.10

Thursday, November 18, 2010

Kepada Tuan Penghianat







tuan,
ketika benang takdir rekat satukan kita
bungabunga liar bermekaran
berwarna warni menarik simpati
dan sungguh cinta adalah kekuatan dasyat
yang membuatku buta duri dan tuli arti

tuan,
janjimu sebagus gambaran mimpimimpi
imajiku kau penuhi dengan citra cinta
jiwaku terbelenggu rasa setia
dan dustamu adalah mukzijat yang kupercaya
pun saat belatimu mencabikcabik ulu hati

tuan,
bagai jerami dan nyala api
aku terbakar kau bakar
pun abuku kau kurung dalam pasung sesal
tanpa daya di permainkan dendam
terpenjara dalam malang yang merajam

ah, tuan...
tidak kah pernah terbersit meski samar
hidupmu telah dipenuhi kutukan

ah, tuan...
lihatlah hukuman itu sudah didepan mata
pun kau tengah berjalan dekati karma


Dak, 11.10

Saturday, November 13, 2010

Bisik Rindumu



dan angin manja berbisik
rasaku terusik
pun riak mengombak

ah, ingin rasanya berteriak
agar kau dengar juga simak
rindu inipun membuatku meledak


Dak, 11.10

Thursday, November 4, 2010

MaLam dan Sepi


malam dan hati
dingin dan sepi
berharap pada seribu mimpi
hadir bungai sunyi

kekasih,
dicumbui kenangan perih
rindu kembali menyapa singgah
memaksa airmata tumpah

kekasih,
mimpi mimpi yang dulu kupercaya
membelenggu ketat jiwa
dengan luka dengan duka

malam dan hati
dingin temani sepi


Dak, 11.10

Monday, November 1, 2010

TerroR



aku dibuat bergidik
saat tajam matanya melirik
mengujam mata
menerkam rasa

lantang dia bicara menampar
mencerca dengan syair syair kasar
teriakan malang teriakan lapar
terror ketakutanlah yang mereka sebar

baju kumal tatto penuhi tangan
mulut bau arak mengancam penuh tekanan
" bapak ibu om tante...hargai kami disini
lebih baik kami meminta dari pada merampok "

aku benarbenar bergidik
menahan takut dan amarah
pun didera kesal juga kasihan
negeri ini begitu memprihatinkan !


Dak, 11.10